Profil Desa Wisata Kebonagung
Tentang kami.
Desa Wisata Kebonagung merupakan desa wisata yang terletak di Kecamatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa Kebonagung merupakan desa yang terkenal dengan wisata pertanian tradisionalnya. Kegiatan pertanian di Desa Kebonagung meliputi membajak sawah dengan kerbau, menggaru (meratakan tanah), menanam bibit padi, dan memanen padi. Luas lahan pertanian yang dimiliki Desa Kebonagung yaitu seluas 117,670 Ha.

Sungai Opak dan Bendungan Tegal
Desa Kebonagung juga dilewati oleh Sungai Opak dan Bendungan Tegal dengan pemandangan yang menarik. Adanya Sungai Opak dan Bendungan Tegal dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan di lahan pertanian dan pembuatan kolam-kolam ikan air tawar. Di sekitar Bendungan Tegal, terdapat kuliner yang menyajikan makanan berupa mie ayam.
Kultur dan Budaya



Desa Wisata Kebonagung terkenal sebaga desa wisata pendidikan pertanian yang bernuansa kultur dan budaya. Masyarakat Desa Kebonagung masih melestarikan berbagai tradisi seni dan budaya serta kerajinan. Tradisi yang masih sering dilakukan yaitu Gejok Lesung, Karawitan, Wayang Kulit, Jatilan, Wiwitan, Hadroh, dan Kenduri. Tradisi-tradisi tersebut biasanya dilakukan untuk menyambut wisatawan dari luar daerah. Selain menyuguhkan pemandangan yang menarik, Desa Wisata Kebonagung juga menawarkan wisata kerajinan, seperti wisata anyaman bambu, membatik, melukis, mencetak gerabah, merias janur, dll.
Desa Wisata Kebonagung memiliki Museum Tani Jawa, yaitu museum yang berisi peralatan-peralatan pertanian tradisional. Museum tersebut berfungsi untuk menyimpan, mengonservasi, dab memamerkan semua peralatan pertanian tradisional, adat, dan tradisi petani sebagai sarana pendidikan bagi pengunjung. Museum Tani Jawa didirikan untuk mewarisi nilai-nilai perjuangan petani kepada generasi-generasi penerus. Nilai juang petani antara lain sikap jujur, sederhana, kerja keras, toleransi, dan selalu bersyukur atas setiap berkah Tuhan Yang Maha Esa. Koleksi yang ada di museum mencapai kurang lebih 200 buah dan merupakan alat pemberian dari penduduk setempat. Koleksi-koleksi tersebut meliputi luku, garu, cangkul, keranjang, lesung, lumpang, sabit, ani-ani, caping, wajan, cowek, kendil, anglo, keren, kenthongan, gosrok, dan lain-lain.
Pengembangan Desa Wisata Kebonagung diiringi dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Hal ini didukung dengan adanya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kebonagung bersama masyarakat setempat. Selain wisata, POKDARWIS juga bekerja sama dengan masyarakat dalam menyediakan homestay bagi pengunjung wisata. Saat ini, terdapat 85 homestay yang diberdayakan oleh masyarakat setempat yang berkoordinasi dengan POKDARWIS.
Prestasi Desa Wisata Kebonagung
- Juara Nasional Perancangan Swasembada Pangan Tingkat Nasional (1984).
- Juara III Desa Wisata Tingkat Nasional Kementerian Pariwisata & Kebudayaan Republik Indonesia (2010).
- Juara II Desa Wisata terbaik se-DIY
- Museum Tani mendapatkan Juara II dalam Karnaval Festival Museum se-DIY (2007).
- Piagam Penghargaan Ketahanan Pangan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia atas prestasi dalam mendorong dan mewujudkan pemantapan ketahanan pangan melalui padi organik (2010).
- Piagram Penghargaan dari Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sebagai pemenang ketahanan pangan bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
- Sertifikat Organik No 001-2501-10 atas prestasi dalam melaksanakan Sistem Manajemen Organik sesuai dengan SNI 01-6792-2002 untuk budidaya tanaman padi.
- Juara III Lomba Desa Wisata se-Kabupanten Bantul (2018).
- Penghargaan Desa Wisata Keberlanjutan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2021).